1.
Sumber-sumber sejarah Majapahit yaitu:
a. Prasasti
Kudadu
b. Kitab
Negarakertagama
c. Kitab
Pararaton
d. Buku-buku
kidung, misal: Kidung Ronggolawe, Kidung Sundayana
e.
Prasasti-prasasti yang merupakan peninggalan raja Majapahit
f. Berita-berita
Cina, misal kitab Ying Yai Sheng Lan. Karangan Ma Huan dan catatan-catatan
dalam tambo dinasti Ming.
2.
Berdirinya Majapahit
Setelah kerajaan
Singasari hancur, Raden Wijaya bersama-sama pengikutnya lari karena dikejar
tentara Kediri. Sampai di desa Kudadu mendapat bantuan dari kepala desa di
Kudadu, kemudian melanjutkan perjalanan ke Madura minta perlindungan kepada
Aria Wiraraja.
Raden Wijaya
disuruh pura-pura menyatakan takluk, sesudah dipercaya Jayakatwang agar minta
daerah di hutan Tarik. Di Tarik tersebut Raden Wijaya mendirikan kerajaan yang
kemudian kita kenal dengan kerajaan Majapahit.
3.
Raja-raja yang memerintah di Majapahit
a. Raja
pertama Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jaya Wardana (1293-1309 M).
Beliau menikah dengan ke empat puteri Kertanegara yaitu: Dyah Dewi
Tribuwaneswari (permaisuri), Dyah Dewi Narendraduhita, Dyah Dewi
Prajnaparamita, Dyah Dewi Gayatri. Langkah Raden Wijaya mengawini putri
Kertanegara diduga berlatar belakang politik, agar tidak terjadi perebutan
kekuasaan.
b. Setelah Raden
Wijaya meninggal, tahta digantikan oleh Jayanegara atau Kala Gemet pada
tahun 1309. Beliau merupakan raja yang lemah, sehingga banyak terjadi
pemberontakan.
Beberapa
pemberontakan yang terjadi yaitu:
1).
Pemberontakan Ronggolawe dapat diatasi
2).
Pemberontakan Lembu Sora, dapat dipadamkan.
3).
Pemberontakan Nambi, dapat diatasi
4).
Pemberontakan Kuti pada tahun 1319, dapat diatasi berkat jasa Gajah Mada dan
jasanya tersebut Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan. Pada tahun 1321
Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha.
c.
Tribuwanatunggadewi (1328-1350 M)
Karena
Jayanegara tidak mempunyai putra, tahta seharusnya jatuh ke tangan Gayatri.
Karena Gayatri memilih menjadi Biksuni, maka Tribuwanatunggadewi putrinya
ditunjuk sebagai wakil dan diangkat menjadi raja ketiga bergelar
Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardani. Di bawah pemerintahannya terjadi
pemberontakan Sadeng dan Keta, tapi semuanya dapat diatasi oleh Gajah Mada yang
telah diangkat sebagai patih Majapahit.
Pada saat
upacara pelantikan Gajah Mada sebagai Patih Majapahit tahun 1331, beliau
mengucapkan sumpah yang terkenal dengan nama Sumpah Palapa. Inti sumpah
tersebut adalah bahwa Gajah Mada tidak akan makan Palapa (arti palapa mungkin
semacam rempah-rempah), tidak akan bersenang-senang/istirahat sebelum seluruh
kepulauan Nusantara bersatu dibawah kekuasaan Majapahit.
Tahun 1350
Gayatri wafat, maka Tribuwanatunggadewi yang merupakan wakil ibunya segera
turun tahta, menyerahkan tahtanya kepada putranya yaitu Hayam Wuruk.
d. Hayam Wuruk
(1350-1389 M)
Di bawah
pemerintahan Hayam Wuruk ini, Majapahit mencapai jaman keemasannya. Cita-cita
Gajah Mada yang diucapkan lewat Sumpah Palapa, disebut pula sebagai Wawasan
Nusantara II dapat tercapai. Wilayah Majapahit, hampir sama dengan wilayah
Republik Indonesia, maka Majapahit disebut sebagai Negara Maritim Nasional II.
Selama
pemerintahan Hayam Wuruk terjadi tiga peristiwa penting yaitu: peristiwa Bubad
tahun 1357, perjalanan suci Hayam Wuruk ketempat leluhurnya serta upacara Crada
yang diadakan untuk memperingati wafatnya Rajapadni tahun 1362.
Dalam bidang
ekonomi, Majapahit sebagai pusat perniagaan di Asia Tenggara waktu itu.
Hasil-hasil yang diperdagangkan adalah beras, rampah-rempah, garam. Terjadi
hubungan dengan negara lain seperti Siam, Ligor, Birma, Kamboja dan Annam.
a) Hasil sastra
jaman Majapahit antara lain:
b) Kitab
Negarakertagama karangan Prapanca
c) Kitab
Sutasoma karangan Tantular .
Terdapat Kitab
“Kutaramanawa” yang berisi tentang aturan hukum di Majapahit. Sepeninggal Hayam
Wuruk dan Gajah Mada Majapahit mengalami kemunduran. Pengganti Hayam Wuruk
adalah puterinya yang bernama Kusumawardhani.
e. Ratu
Kusumawardhani (1389-1429 M)
Pada masa
pemerintahannya terjadi perang saudara dengan Wirabhumi yang disebut perang
Paregreg. Berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi. Setelah Kusumawardhani
berturut-turut adalah:
1). Dewi Suhita
(1429-1447 M)
2). Bhre Tumapel
(1447-1451 M)
3). Bhre
Kahuripan (1451-1453 M)
4). Purwawisesa
(1457-1467 M)
5). Pandan Salas
(1467-1478 M)
Berakhirnya
pemerintahan Pandanalas, diganti dengan pemerintahan Giridrawardhana.
Sumber:Buku IPS VII