Cuaca
Cuaca adalah
keadaan udara di suatu tempat tertentu dan pada saat tertentu. Jadi cakupan
wilayahnya sempit dan waktunya pendek. Unsur-unsur cuaca meliputi: (1)
Penyinaran matahari (2) suhu udara, (3) tekanan udara, (4) angin, (5),
kelembaban udara (6) awan, dan (7) curah hujan. Ilmu yang mempelajari cuaca
disebut Meteorologi,
a.
Suhu Udara
Suhu udara di
malam hari terasa dingin atau sejuk dan di siang hari terasa panas. Oleh karena
itu dapat dikatakan bahwa suhu udara merupakan derajat panas-dinginnya udara.
Alat untuk mengukur suhu udara disebut termometer. Termometer yang biasa
digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer ruangan dan termometer
minimum-maximum. Termometer yang dapat mencatat sendiri suhu udara disebut termograf.
Hasil catatan termograf disebut termogram.
Faktor-Faktor
Yang mempengaruhi Suhu Udara
1).
Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin lama
matahari menyinari bumi semakin tinggi suhu udara permukaan bumi.
2).
Sudut Datang Sinar Matahari
Pada sore hari
atau di pagi hari walaupun daerah kita Udara
berawan suhu udara lebih ringan kena sinar matahari, suhu
udara terasa lebih dingin atau sejuk bila dibandingkan tengah hari. Hal ini
disebabkan sinar matahari datangnya condong atau miring terhadap tempat kita.
3) Letak Lintang Suatu Wilayah Daerah yang
terletak di dekat khatulistiwa suhu udaranya panas. Daerah yang berada di
sekitar kutub suhu udaranya dingin, karena sedikit mendapatkan penyinaran
matahari.
4)
Ketinggian Tempat Seperti telah kamu ketahui bahwa makin tinggi suatu tempat
suhu udara semakin dingin. Di daerah pegunungan yang tinggi udara sangat sejuk
atau bahkan begitu dingin. Bila kita tidak memiliki termometer dan berada di
puncak gunung, kita bisa mengetahui suhu udara di puncak gunung itu dengan
menggunakan rumus gradien tempetarur vertical. Gradien Temperature Vertical
(GTV) adalah penurunan suhu udara setiap naik 100 meter. Suhu udara akan turun
sebesar 0,6°C setiap naik setinggi 100 m.
b.
Tekanan Udara
Tekanan
udara merupakan tekanan yang diberikan oleh udara pada setiap satuan luas
bidang datar di permukaan bumi sampai ke atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan
udara dinamakan barometer. Satuan yang digunakan pada alat tersebut adalah
milibar (mb) dan milimeter air raksa (mm Hg) atau skala atmosfer (atm).
Perbandingan ketiga ukuran tersebut adalah 1 atm =760 mm Hg = 1.013 mb.
Barometer yang dapat mencatat tekanan udara sendiri disebut barograf. Hasil
catatanya disebut barogram. Daerah yang memiliki tekanan udara tinggi dinamakan
daerah bertekanan maksimum (+), sedangkan daerah yang memiliki tekanan udara
rendah disebut daerah bertekanan minimum (-). Udara akan bergerak dari daerah
bertekanan maksimum menuju ke daerah bertekanan minimum. Udara yang bergerak
dinamakan angin.
c. Angin
Perhatikan
gambar berikut ini.
Gambar : Proses
terjadinya gerakan udara atau angin
Proses
terjadinya angin. Matahari berada di atas daerah A sudut datangnya sinar tegak
lurus. Akibatnya udara di daerah A panas dan bertekanan udara minimum. Daerah B
lebih dingin, maka bertekanan maksimum. Oleh karena itu terjadilah gerakan
udara (angin) dari daerah B menuju ke daerah A. Alat untuk mengukur kecepatan
angin disebut anemometer.
1. Jenis-Jenis Angin Angin dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu angin tetap dan angin lokal.
(a) Angin tetap
Di dunia ada
tiga jenis angin tetap, yaitu angin pasat, angin barat, dan angin timur. Angin
tetap merupakan angin yang berembus terus- menerus sepanjang tahun dengan arah
yang tetap. Angin tetap terdiri dari :
(1)
Angin pasat, yaitu angin yang bertiup dari
daerah maksimum subtropika menuju ke daerah minimum ekuator.
(2)
Angin barat bertiup di daerah lintang sedang. Angin barat berembus terus
menerus sepanjang tahun dari arah barat ke arah timur.
(3)
Angin timur, bertiup di daerah kutub. Angin timur berembus terus menerus
sepanjang tahun dari arah timur. Perhatikan lokasi ketiga angin tersebut pada
gambar berikut ini.
(b) Angin
Muson
Angin muson
adalah angin yang bertiup setiap setengah tahun sekali berganti arah yang
berlawanan. Gerakan angin ini dipengaruhi oleh peredaran matahari tahunan. Di
Indonesia angin muson bertiup dari benua Asia menuju benua Australia dan
sebaliknya. Pada saat matahari berada di belahan bumi utara (bulan April –
Oktober) maka belahan bumi utara bertekanan udara minimum dan belahan bumi
selatan bertekanan maksimum. Maka bertiuplah angin muson timur dari benua
Australia ke Asia. Pada saat bertiup angin muson timur (tenggara) di Indonesia
mengalami musim kemarau. Begitu sebaliknya pada bulan Oktober – April bertiup
angin muson barat (barat laut), di Indonesia terjadi musim penghujan.
(c)
Angin periodik
Angin periodik
merupakan angin yang secara periodik terjadi perubahan arah antara siang dan
malam.
Contoh angin
periodik antara lain:
(1) Angin darat
dan angin laut
Angin laut
terjadi pada siang hari. Angin ini berembus dari laut menuju ke darat.
Sebaliknya angin darat terjadi pada malam hari, dan berembus dari darat menuju
ke laut.
(2) Angin Gunung
dan Angin Lembah Angin gunung merupakan jenis angin lokal yang berembus dari
puncak gunung menuju lembah, dan sebaliknya angin lembah bertiup dari lembah ke
gunung.
(d) Angin Jatuh Angin jatuh disebut juga angin
fohn, yaitu angin kering yang bergerak menuruni lereng pegunungan. Ketika
mendaki gunung angin ini membawa uap air. Karena mengalami proses kondensasi
uap air itu akhirnya jatuh sebagai hujan. Setelah melewati puncak gunung angin
yang sudah tidak membawa uap air itu menuruni lereng. Oleh karena itu angin
tersebut bersifat kering dan lebih panas dari daerah yang didatangi. Contoh
angin ini adalah angin Bahorok. Angin Bahorok merupakan jenis angin jatuh yang
sifatnya kering dan panas. Angin bohorok sering merusak tanaman tembakau di
daerah Deli (Sumatera Utara). Jenis angin semacam ini adalah angin Wambraw di
Biak (Irian Jaya), angin Kumbang di Cirebon (Jawa Barat), angin Gending di
Pasuruan (Jawa Timur), dan angin Brubu di Makasar (Sulawesi).
C.
Kelembaban Udara dan Curah Hujan
1.
Kelembaban Udara Udara
dikatakan lembab bila udara itu mengandung banyak yang air. Untuk mengetahui
kelembaban udara digunakan alat yang disebut higrometer. Higrometer yang dapat
mencatat sendiri disebut higrograf. Kecuali higrometer alat lain yang dapat
digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah psikrometer.
2.
Awan Awan yang
sering kalian lihat berasal dari uap air. Jika udara yang telah jenuh dengan
uap air mengalami pendinginan atau mendapat tambahan uap air, maka akan terjadi
proses kondensasi, yaitu uap air berubah menjadi titik-titik air. Titik- titik
air yang melayang-layang di udara disebut awan. Awan yang dekat dengan
permukaan bumi disebut kabut.
Jenis-jenis awan
a) Menurut
bentuk atau morfologinya awan dibedakan sebagai berikut.
Awan
cumulonimbus seringkali menimbulkan hujan deras
disertai angin ribut, kilat dan halilintar (hujan disertai badai), dan hujan
es. Oleh karena itu kalian perlu waspada Awan
Comu-konimbus (Cb) ketika tampak awan cumulonimbus menuju
wilayah permukimanmu.
b) Menurut
material penyusunnya Menurut material penyusunnya, ada tiga jenis awan, yaitu:
1) awan yang
seluruh materialnya berupa zat cair
2) awan yang
seluruh materialnya berupa zat padat (kristal-kristal es)
3) awan yang
materialnya berupa zat cair dan zat padat (awan campuran.
3.
Hujan Titik-titik
air dalam awan makin lama makin besar dan berat, akhirnya akan jatuh ke bumi.
Peristiwa jatuhnya titik-titik air dari awan ke permukaan bumi dinamakan hujan.
Dengan demikian untuk terjadi hujan dimulai dari penguapan di laut, kemudian
uap air itu berubah menjadi awan, kemudian titik- titik air dalam awan tersebut
jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan di muka bumi kemudian mengalir
lagi ke laut, dan menguap lagi, demikian seterusnya. Proses semacam ini disebut
siklus hidrologi.
a. Jenis-Jenis
Hujan
Berdasarkan
proses terjadinya dibedakan tiga jenis hujan, yaitu hujan zenithal, hujan
orografis, dan hujan frontal.
1) Hujan
Zenithal
Hujan zenithal
atau hujan konveksi terjadi karena udara yang mengandung uap air naik secara
vertikal. Udara yang naik secara vertikal ini kemudian mengalami penurunan
suhu, sehingga uap air yang dikandungnya berubah menjadi titik-titik air
(kondensasi), dan akhirnya titik-titik air itu jatuh ke bumi menjadi hujan.
2) Hujan
Orografis
Hujan orografis
terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa mendaki lereng
pegunungan, sehingga disebut juga hujan naik pegunungan.
3) Hujan Frontal
Hujan frontal
terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin.
Massa udara panas akan naik di atas massa udara dingin sepanjang bidang miring
(daerah front), karena massa jenisnya lebih kecil dari pada massa udara
dingin. Hujan front banyak terjadi di daerah lintang sedang.
4) Hujan
siklonal
Hujan siklonal
terjadi karena pengaruh angin siklon. Angin siklon adalah angin yang berputar
menuju ke titik pusat. Sedangkan angin yang berputar keluar dari titik pusat
disebut angin anti siklon. Lihat gambar berikut. Hujan yang terjadi karena
pengaruh angin yang berputar (siklon) yang sangat berbahaya, karena sering
menimbulkan bencana yang berupa tornado dan siklon tropis “Hurricane”. Kedua
badai itu sering melanda Amerika Serikat (USA).
Iklim
Iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata, meliputi daerah yang luas dan waktunya lama (30
tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi. Unsur-unsur
iklim antara lain meliputi letak garis lintang, letak tinggi tempat, suhu
udara, kelembaban udara, curah hujan, pengaruh arus laut, pengaruh topografi
dan vegetasi. Iklim berdasarkan letak garis lintang disebut juga iklim
matahari.
1. Iklim
Matahari
Iklim matahari
disebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan atas letak lintang suatu
wilayah di permukaan bumi. Iklim ini dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Iklim tropis,
terletak antara 23½º LU – 23½º LS. Cirinya suhu udara selalu tinggi dan
curah hujan juga tinggi.
b. Iklim sub
tropis, terletak antara 23½º – 40º baik di
belahan bumi utara maupun belahan bumi selatan. Cirinya tekanan udara selalu
tinggi dan kering. Oleh sebab itu pada wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir
dan savana.
c. Iklim sedang,
terletak antara 40º – 66½º baik di belahan bumi utara mapun belahan bumi
selatan. Cirinya daerah ini memiliki empat musim, yaitu musim panas, gugur,
dingin, dan semi.
d. Iklim dingin atau
kutub, terletak antara 66½º – 90º, baik di belahan bumi utara maupun
belahan bumi selatan. Cirinya suhu udara sangat dingin. Berdasarkan klasifi
kasi ini Indonesia termasuk beriklim tropis, karena seluruh wilayah Indonesia
berada di antara garis balik utara (23½º LU) dan garis balik selatan (23½º
LS). Ingatkah kalian bahwa Indonesia berada 6º LU s/d 11º LS.
2. Iklim Yunghuhn
Yunghuhn membuat
klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman budidaya yang dapat
tumbuh di daerah tersebut. Kita tahu bahwa semakin tinggi tempat maka suhu
makin dingin. Oleh sebab itu tanaman budidaya yang dapat tumbuh akan
berbeda-beda. Berikut pembagian iklim menurut Yunghuhn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar