Sumber sejarah tentang Singasari terdapat dalam buku :
Pararaton dan Negarakertagama, ditambah prasasti-prasasti peninggalannya.
• Pararaton atau disebut juga Katuturanira Ken Arok,
isinya menceritakan riwayat Ken Arok dari lahir sampai menjadi raja dan urutan
raja-raja yang memerintah di Singasari.
• Negarakertagama ditulis oleh Prapanca yang merupakan
seorang pujangga kraton Majapahit pada tahun 1365 : isinya : Pandangan
filsafat, keindahan kraton Majapahit, perjalanan suci Hayam Wuruk ke tempat
percandian leluhurnya antara lain ke Singasari. Memuat riwayat Ken Arok juga.
Selama perkembangan kerajaan
Singasari diperintah oleh beberapa raja. Pertama adalah Ken Arok yang berhasil
menjadi raja pertama Singasari. Setelah membunuh Tunggul Ametung (Akuwu di
Tumapel) Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya Raja Kediri di pertempuran Ganter
1222. Istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes, dipersunting Ken Arok,
menurut ramalan Ken Dedes akan menurunkan raja-raja besar.
Setelah Ken Arok meninggal karena dibunuh Anusapati
(anak tirinya), maka Anusapati menggantikan sebagai raja. Tohjaya anak Ken Arok
dengan Ken Umang membalas dendam dengan membunuh Anusapati. Tohjaya hanya
beberapa bulan saja memerintah karena terjadi pemberontakan dan Tohjaya
terbunuh. Ronggowuni dan Mahisa Campaka, sebagai raja dan patih yang memerintah
di Singasari lebih kurang selama 20 tahun. Pemerintahannya stabil.
Putra Ronggowuni yang bernama Kertanegara, menggantikan
ayahnya menjadi raja Singasari. Singasari mencapai puncak kejayaan di bawah
pemerintahan raja Kertanegara.
Kertanegara terkenal dengan gagasannya untuk menyatukan
seluruh kerajaan-kerajaan di Nusantara di bawah payung kekuasaan Singasari.
Cita-cita ini dikenal sebagai Wawasan Nusantara I. Untuk melaksanakan
cita-citanya Kertanegara melakukan :
• Perluasan daerah dan hubungan dengan luar negeri. Pengiriman
expedisi ke Sumatra yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu 1275 M. Kertanegara
mengadakan kerjasama dengan Campa untuk bersama-sama menghadapi Ku Bilai Khan
dari Cina, yang dianggap sebagai ancaman oleh Kertanegara.
• Struktur Pemerintahan Singasari sudah lengkap, yaitu
pada pemerintahan Kertanegara raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian
didampingi dewan penasehat. Di bawahnya masih terdapat pegawai-pegawai yang
mengawasi berbagai bidang. Bidang agama, pertahanan dan sebagainya.
• Kehidupan Agama, Singasari masa pemerintahan raja
Kertanegara, agama Hindu dan Budha sama-sama berkembang. Kertanegara sendiri
memeluk Ciwa-Budha, terjadi sinkretisme antara agama Hindu-Budha. Kertanegara
menganut aliran Tantrayana.
Dengan politik perluasan daerah yang dicanangkan
Kertanegara, banyak tentara yang dikirim keluar daerah.
Pada waktu sedang sepi penjaga,
dan pasukan penjaga istana berkurang, Singasari diserang raja Kediri yaitu
Jayakatwang. Kertanegara meninggal dalam peristiwa ini, dicandikan di dua
tempat, di Candi Jawi dan candi Singasari.
Raden Wijaya dengan bantuan pasukan Tar-Tar (Cina) dapat
mengalahkan Jayakatwang, dan mendirikan kerajaan Majapahit. Kertanegara sebagai
raja terakhir dan terbesar dari kerajaan Singasari, diabadikan di beberapa
tempat. Terkenal Arca Kertanegara yang bernama Joko Dolog di Surabaya. Wafatnya
Kertanegara mengakhiri riwayat kerajaan Singasari.
Bab XI Perkembangan
Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha , ips 7 bse
Tidak ada komentar:
Posting Komentar